Kiblat

Jum’at ke-4

kabah1Kenapa kita sholat harus menghadap kiblat? Apakah Allah swt. hanya ada disana? Apakah kita menyembah ka’bah selayaknya umat-umat lain yang menyembah patung dan berhala?, TUNGGU DULU… BEDA !!! umat islam jelas beda dengan mereka yang menyembah patung dan berhala.

“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia[444], dan (demikian pula) bulan Haram[445], had-ya[446], qalaid[447]. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Maa’idah 5:97)

[444]. Ka’bah dan sekitarnya menjadi tempat yang aman bagi manusia untuk mengerjakan urusan-urusannya yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, dan pusat bagi amaln haji. Dengan adanya Ka’bah itu, kehidupan manusia menjadi kokoh

[445]. Arti bulan haram, maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu

[446]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka’bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji

[447]. Dengan penyembelihan had-ya dan qalaid, orang yang berkorban mendapat pahala yang besar dan fakir miskin mendapat bagian dari daging binatang-binatang sembelihan itu.

Qiblat (Ka’bah) merupakan pusat kegiatan bagi umat islam, bahkan ada yang menjelaskan/mengibaratkan secara ilmu bahwa di ka’bah merupan tempat dimana sinyal (seperti hp) yang paling kuat untuk tersampaikan pesan (do’a) kepada Allah. Itu bisa dilihat pada musim haji, sekian banyak orang berkumpul dan bermunajat kepada sang Pencipta.

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS Al- Baqarah 2:144)

Jangan ragu lagi kearah mana dalam melakukan ibdah sholat, kiblat dengan ka’bahnya merupakan panduan arah yang sudah jelas dan pasti benar. Sebelum Sholat, bernudhu dengan sempurna, betulkan arah kiblat, khusyu’ dan tumakninah-lah. Karena sholat merupan tiangnya agama Islam.

2 Tanggapan so far »

  1. 1

    fariable said,

    Bukankah dulu kiblat umat Islam ke arah Masjidil Aqsa, lalu dipindah ke arah Ka’bah?
    Bukankah arah kiblat adalah salah satu ujian Allah SWT untuk membedakan mana Muslim yang taat, mana yang suka protes?


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke fariable Batalkan balasan