JV (Joint Venture) ECS

 setelah lama gak nulis, akhirnya kembali lagi belajar menulis nih.......

Mul, dipanggail Pak IP (beliau adalah salah satu bos ane)…..

Suara panggilan dari senior di Geoscience yang sangat mengejutkan, sudah antri di depan lift, siap-saip teng-go karena udah jam 5 yang berarti harus segera pulang. Beberapa pikiran langsung “bergentayangan” kenapa jam segini kok boss besar manggil kroco kayak ane ini, apa karena rambut ane yang kelewat panjang (gondrong.com)? Kerjaan apa yang belum ane selesain? Ato ane mo naik jabatan (ngimpi kali yaaa….)? dan beberapa pertanyaan laen muncul di benak ane….

Singkat cerita…. Ternyata ane ditawarin untuk pindah devisi (pindah bagian) ke Marine Seismic, dimana semula ane jadi Geodetic Engineer di Land Seismic. Entah ini sebuah berkah atau karena ane tidak cakap (baca=tidak mampu) lagi untuk bekerja di Land Seismic. Karena ane dari land seismic ane juga sedikit berargumen ke bozz, bahwa masih banyak rekan-rekan geodetic di GDM (GeoData Marine) kenapa harus ane yang diberi tugas untuk pindah ke Marine seismic??? Sebuah argument (yg tepatnya alibi hehehehe) yang susah untuk dijelaskan dan dijawab oleh atasan ane. Menggunakan jawaban yang tersirat secara tegas ane ambil nih tantangan, dimana sebelumnya adanya diskusi yang sedikit “hot” dengan bozz ane tersebut.

Selang berapa waktu, ane baru tahu ternyata ane ditugaskan ke JV (joint venture) antara ELNUSA dengan CGGVeritas, dimana sekarang sudah menjadi anak perusahaan PT. Elnusa dengan nama PT. Elnusa CGGVeitas Seismic dimana prosentasi sahamnya adalah 51% Elnusa dan 49% CGGVeritas. Kapal survey seismic yang digunakan adalah Pacific Finder dengan berbendera Singapore, isu yang berkembang di level atas tuh kapal segera diganti dengan nama Elnusa Finder dan berbendera Indonesia. Hal tersebut dikuatkan ketika launching (peresmian) nih kapal dihadiri oleh para petinggi perminyakan dari Elnusa, CGGV dan pemerintahan Indonesia serta Perancis (CGGVeritas adalah perusahaan oil services yang berpusat di Perancis). Kapal ini dilengkapi dengan 4 streamer yang berarti nih kapal bisa melakukan survey seimik 2D, 3D dan 4D.

Mungkin masih ada yang penasaran kenapa ane ambil nih challenge, pertama dari jawaban bozz atas pertanyaan yang ane tanyain diatas, beliau memberi “kesempatan” ini karena ane pernah ditugaskan ke salah satu 2D survey seismic marine di perusahaan lokal Indonesia dengan menggunakan kapal sewaan dari salah satu instansi pemerintah. Selain itu juga adanya sebuah komitment dari bozz, dimana dengan adanya “fasilitas” ini akan mewujudkan semua kru seismic maupun kru kapal nantinya harus orang Indonesia untuk memenuhi kebutuhan survey seismic 2D, 3D maupun 4D di Indonesia khususnya dan Asia Pasifik pada umumnya. Alasan lainnya (yang di approve my honey) adalah adanya system crews changes yang sudah jelas dan terjadwal pasti (walaupun dalam kenyataannya ada molor 2-3 hari juga he5x), schedule tersebut yaitu 35 hari on-board dan 35 cuti dirumah (waktu cuti juga “dilarang” ngantor, so pas cuti benar-benar istirahat di rumah). Mungkin tiga alasan pokok tersebut yang menjadi dasar mengambil keputusan ini, pasti ada yang ingin tahu kenapa gaji/allowance tidak dijadikan alasan! Karena ketika akan berangkat dan bergabung dengan JV ini (kebiasaan tidak familiar yang harus segera dihilangkan dari EN), belum ada suatu kejelasan mengenai penggajian, toh akhirnya saat ini allowance juga sudah bagus dibandingkan dengan system sebelumnya (Alhamdulillah).

Komitmen ini sangat sejalan dengan prinsip ane, bahwa orang bule itu tidah seharusnya “menjajah” kembali bangsa kita, karena tidak semua orang kulit putih tersebut skill-nya lebih bagus dari anak bangsa dan mereka pada umumnya hanya “memanfaatkan” tanah air tercinta ini untuk kepentingan pribadi mereka. Kapan semua itu bias diwujudkan??? Pertanyaan yang mengusik juga nih, secara gamblang dijelaskan juga bahwa rencananya kita harus “mengambil” nih kapal dalam jangka waktu 3 tahun saja (maksimal 5 tahun, permintaan dari CGGVeritas), sebuah target yang sangat realistis untuk saat ini, tapi semua itu akan sulit terwujudkan apabila tidak terjadi support dari PEMERINTAH. Mohon rekan-rekan yang berada di pemerintahan dan mempunyai kewenangan ini untuk segera men-support dan mengawal cita-cita mulia ini.

Ternyata rencana tawaran yang sudah “deal” ini tidak berjalan dengan mulus, karena masih adanya tugas dari devisi yang lama yaitu di Land Seismic, yaitu adanya planning yang harus diselesaikan maka dengan rasa tanggung jawab ane harus segera terbang ke Palembang untuk menjalankan tugas tersebut. Dengan adanya sedikit miscommunication, masih alaot juga untuk segera memenuhi rencana bergabung dengan devisi baru ini. Sebelum berangkat joint on-board dengan crews Pacific Finder terlebih dahulu memenuhi syaratnya yaitu mengikuti training T-BHOSIET & Sea Survival (dengan standart International) serta melakukan medical check-up desertain dengan imunisasi vaksin tertentu karena project yang diikuti ini beroperasi di Asia Pasific.

To Be Continues…..

7 Tanggapan so far »

  1. 1

    Tata Taq said,

    maju bro….iso nulis jg ternyata

  2. 2

    Tata Taq said,

    maju bro….iso nulis jg ternyata

  3. 6

    Yulius Ariyanto said,

    Sip pak… joint on board… cita2 ane yg blom kesampaian…someday


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan komentar